(TO // Medan) - Motif pembunuhan sadis yang merenggut nyawa seorang wanita bernama Netty (62), pemilik kos di Jalan Badak, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, terungkap.
Usai ditangkap, tersangka Johanes Tambun Eugene alias Kianbun Tan alias Abun (59) mengakui kalau dirinya menghabisi nyawa korban karena kesal tak diberi uang buat naik Gunung Sibayak di Kabupaten Karo.
"Pelakunya tunggal dan motifnya sangat tidak logis. Hanya gara-gara meminjam uang dan tidak diberikan, tersangka nekat menghilangkan nyawa orang lain", ucap Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan saat menggelar konferensi pers di lokasi pembunuhan, Senin (18/11/2024).
Peristiwa tersebut berawal, pada Rabu (23/10/2024) pagi, tersangka menemui korban di rumah kos yang juga dijadikan usaha warung di Jalan Badak milik korban, untuk meminta uang sebesar Rp 1 juta. Tersangka beralasan uang tersebut untuk hiking atau naik gunung.
Namun, karena korban tidak mengabulkan permintaannya, tersangka yang berang lalu mengambil pisau dan menusuk leher korban hingga tewas. Melihat korbannya sudah tidak bergerak, tersangka Abun lalu kabur meninggalkan lokasi kejadian.
Dalam pelariannya, tersangka kabur ke Siborong-borong, Tapanuli Utara (Taput), dan bekerja sebagai kuli bangunan. Hingga akhirnya, pada Sabtu (16/11/2024), tempat persembunyian tersangka Abun terendus. Polsek Medan Area berhasil menangkap tersangka dan menembak kedua kakinya.
"Tersangka merupakan residivis yang sudah dua kali di hukum di wilayah Kediri (kasus curanmor)", ungkap Gidion.
Lebih lanjut Kapolrestabes mengatakan kalau tersangka sehari-harinya di Medan, bekerja sebagai pengumpul dana sosial.
"Dia tidak ada profesi tetap, dia mendapatkan nafkah atau mencari kehidupannya dengan cara berbohong mengumpuli dana sosial, dengan menggunakan nama gerakan aksi sosial", jelas Kombes Gidion.
Sementara, Daniel salah seorang anak korban meminta agar pihak kepolisian memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada tersangka.
"Saya duga dia (tersangka) sudah merencanakan, saya minta tersangka dihukum seberat-beratnya", harapnya.
Sempat Ricuh Warga Mengamuk
Dalam konferensi pers di tempat kejadian perkara tersebut, warga sekitar sempat kesal dan hendak menghajar tersangka. Kericuhan pun sempat terjadi karena warga bersikeras untuk menghakimi tersangka.
Polsek Medan Area akhirnya bertindak tegas dengan menarik sejumlah orang yang hendak menghajar tersangka. Polisi juga mengimbau warga agar tidak main hakim sendiri.
Sebelumnya, seorang wanita pemilik kos-kosan bernama Netty (61) ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumah kos di Jalan Badak, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Rabu (23/10/2024) pagi.
Korban tewas karena dibunuh. Hal ini terlihat dari sejumlah luka di tubuh korban antara lain pipi korban sobek, luka di dada sebelah kanan, luka sobek di jempol dan luka di jempol kiri.
Selain itu, juga ditemukan pisau berlumuran darah yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban yang juga seorang juragan sembako. (ril/rd)