Headlines

Modus di Tumpangi Tempat Tinggal, Kawan Makan Kawan



(TO - Medan) - Untung tak dapat diraih, malang tak dapat dihindari, itulah kata-kata bijak yang menimpah salah seorang wanita, sebut saja namanya Sari. Sekian lama dirinya berteman dengan seorang wanita berinial T, bahkan sudah dianggap sebagai kakaknya sendiri, namun dibalik semua itu menjadi buyar dikarenakan perbuatan T menggelapkan sejumlah barang barang milik Sari.


Diceritakan Sari, berawal saat dirinya mengontrak rumah di daerah Sunggal Deliserdang. Saat itu kontrak rumahnya akan berakhir dan Sari memutuskan tidak meneruskan kontrak rumah tersebut. Sari berinisiatif pindah dan mencari kontrakan lain.

Disatu sisi Sari mempunyai rumah pribadi diwilayah Helvetia tetapi karena rumah tersebut bangunan lama jadi kondisinya sudah tidak layak dihuni. 

Kebetulan Sari berniat merenovasi rumah pribadinya tersebut, tetapi karena banyaknya barang barang miliknya yang ada dikontrakkan rumahnya, jadi Sari berniat harus mencari kontrakan lain untuk menempatkan barang-barangnya.

Disaat itulah, ketika Sari bertemu T, Sari menceritakan perihal dirinya mau pindah kontrakan, karena rumah kontrakan yang sekarang ditempatinya terlalu jauh, kalau dirinya berangkat dan pulang kerja.

Distulah T langsung menawarkan kepada Sari, seolah-olah memberi solusi, untuk menunggu rumah pribadinya selesai direnovasi, T menawarkan Sari tinggal dirumahnya sekaligus menitipkan sementara barang-barangnya dirumah T. Rumah T tersebut terletak dibilangan Medan Perjuangan, dan memang rumah yang ditempati T cukup luas, jadi sekaligus Sari bisa menitipkan barang-barangnya disitu.

Singkat cerita, setelah ada beberapa bulan Sari tinggal dirumah T, dan setiap bulannya Sari tetap memberi uang kepada T, Rp.150 ribu hingga Rp.300 ribu/bulan, sebagai bantuan pembayaran rekening listrik ataupun air, salah seorang anak laki-laki T yang selama ini ikut abangnya di Bengkulu pulang ke rumahnya, karena kondisinya sakit. 

Setelah kedatangan anak T tersebut, Sari melihat barang-barangnya seperti kain dan barang pecah belah yang semula dikemas semakin berkurang. Sementara barang-barang tersebut adalah kenang-kenangan saat Sari menikah dengan Almarhuma Suaminya puluhan tahun lalu.

Karena curiga barangnya semakin berkurang, Sari berinisiatif mengecek saat T dan anaknya tidak berada dirumah. Disaat itulah, Sari terkejut melihat barang-barangnya sudah berpindah tempat kelemari milik T. Karena memang Sari sudah tanda dengan barang-barang miliknya yang sudah puluhan tahun lamanya.

Mengetahui sejumlah barangnya berpindah ke lemari T, sekira malam hari, Sari mempertanyakan kepada T kenapa barang-barang nya yang semula dikemas, bisa ada di lemari T ?.

Spontan T menjawab dengan marah dan terkesan mengelak, seraya mengatakan "Jangan kau nuduh sembarangan, Uda syukur kau kukasih tinggal disini. Kalau gak kau angkat aja barang-barangmu malam ini Dari rumahku".

Yang lebih parahnya lagi, pernah secara tiba-tiba tengah malam T mengirim pesan WhatsApp mengatakan lemari milik T yang dipakai Sari untuk menyimpan surat-surat penting seperti sertifikat rumah tidak digembok, padahal seingat Sari lemari tersebut digemboknya dan gemboknya dipegang oleh Sari. Kebetulan saat itu Sari tidak pulang kerumah T dan ditidur dirumahnya yang sedang di renovasi.

Hingga akhirnya, ke esokan harinya Sari pulang kerumah T dan Memeng melihat jelas Grendel yang dipasang di pintu lemari diduga sudah diganti baru. Anehnya lagi dilemari tersebut sudah ada beberapa potong baju anak lelaki T. Namun Sari bersyukur ketika anak T datang dari Bengkulu dia sudah memindahkan lebih dahulu sertifikat rumah miliknya dan surat-surat penting lainnya tersebut dengan menitipkannya kerumah familinya.

Akibat sejumlah peristiwa tak enak, Sari merasah semakin risih tinggal dirumah T, kemudian Sari bertekad untuk tidak pulang kerumah T dan memaksakan tidur dirumah pribadinya walaupun kondisi rumahnya saat itu masih direnovasi.

Namun setelah ada beberapa Minggu tidak pulang kerumah T, diduga kesempatan tersebut dipergunakan T untuk kembali menggelapkan barang milik Sari.

Karena kondisi rumahnya yang direnovasi, sudah bisa untuk ditempati walaupun belum rampung Sari berniat untuk pindah dari rumah T, dan menyewa mobil truck mengangkat barangnya.

Puncaknya, saat Sari pindah dari rumah T sekaligus mengangkat barang-baranga dari situ, Sari melihat ada beberapa buah barangnya sudah tidak ada.

"Sudah saya anggap dia Kakak kandung saya, tetapi dia tega mengambil barang-barang milik saya tanpa permisi. Kalau terus terang dimintanya pasti saya kasih, karena memang barang-barang saya itu kenang-kenangan pernikahan saya dan Almarhum suami saya. Namun setelah saya pindah dari rumah T barang-barang saya seperti piring, gelas, mangkuk nasi dan bahkan juga kain panjang dan sarung, belender yang baru saya beli dan masih dalam kotak serta ceret masak air listrik, semua hilang, bahkan ada lusinan piring dan gelas juga sudah tidak ada", ucap Sari kecewa, seraya menghiklaskan barang-barangnya miliknya tersebut yang hilang.


(red)

Targetoperasi.com Copyright © 2017

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.