(TO - MEDAN|) - Aksi perampokan sadis dan brutal sekelompok pria bersenjata tajam terjadi di wilayah kota Medan. Kali ini, menimpa Syafrial Fasha.S.S (50) warga Jalan Ampera Desa Manunggal,Kec Labuhan Deli,Sumut.
Aksi perampokan sadis yang diketahui dilakukan mantan anggota Polda Sumut dan rekan-rekannya pria berambut cepak terjadi di Jalan Umum Pasar 9 Desa Manunggal, Kec Labuhan Deli, pada Rabu 09 November 2022 sekira pukul 23.30 WIB.
Kepada awak media, Syafrial menuturkan bahwa pada malam itu dirinya didatangi sekira 15 pria bersenjata tajam yang mana salah satunya adik kandungnya bernama Idran Izmi (mantan Polisi) dan Haikal Alfayet (Keponakan) serta komplotannya langsung menghajar dan memijak-mijak dirinya sembari salah satu pelaku mengaku oknum aparat.
"Saya dipukuli dan disiksa, digeledah Idran Izmi untuk mengambil kunci ruko dan mengambil kunci sepeda motor, 'Kita Matikan Saja Ini, Jangan Dulu, Kita Dapatkan Dulu Surat Rukonya Baru Kita Bunuh Dia", ungkap korban menirukan perkataan Idran Izmi.
Lantaran di ruko tidak ada surat, dan korban mengaku suratnya ada di rumah Pasar 6 Desa Manunggal, lalu mereka membawa korban ke rumahnya .
"Sepanjang jalan saya disiksa terus dibonceng di sepeda motor dan sesampainya di pekarangan rumah saya di seret di depan anak saya bernama Winyna Pasha, lalu saya katakan ,“Win ayah dipukuli mereka minta surat ruko", terus Wyni katakan, "jangan Yah, karena tidak terima melihat ayahnya di pukuli terus lantas anak saya menjerit berusaha menolong, lalu keluar isteri saya yang bernama Lina dan anak bernama Deff berusaha untuk menahan Haikal masuk ke dalam rumah", ungkap korban.
Kemudian, isteri dan anak korban teriakin Rampok.. Rampok... sehingga para pelaku kabur ketakutan, salah satu pelaku melihat Winy merekam, lantas handphone nya di rampas dari tangan Winy.
"Anak saya dan istri berusaha mengejar pelaku untuk mengambil handphone, dan anak saya sempat menjambak pelaku tetapi handphone nya berhasil di bawa mereka kabur", jelas korban.
Tak hanya sampai disitu saja,ternyata keesokan harinya sepeda motor korban tidak ada di ruko dan sampai sekarang sepeda motor korban tidak di temukan karena kuncinya sudah di ambil pelaku berikut uang Rp. 1,6 juta dibawa kabur.
Merasa dirugikan dan terancam nyawanya lantas korban melaporkan kasus tersebut sekitar pukul 02.30 Wib dinihari ke Polres Belawan dan sekaligus visum di RS Angkatan Laut Belawan.
"Pelaku itu adik saya mantan Polisi yang pernah ditangkap kasus Narkoba, dia sekarang masih ada dirumahnya tapi belum ditangkap juga, saya minta bapak Kapoldasu segera menangkap para pelaku tersebut."Nyawa saya dan keluarga terancam pak, bagaimana kalau saya dibunuh mereka", harap korban seraya menambahkan kasus tersebut videonya susah viral.
(red)