(TO - Medan) - Sebulan lebih kasus penganiayaan dengan pengeroyokan yang dilakukan pemilik kafe Tuak Laras berlokasi di Jalan Sei Beraskata, Kec.Sunggal, yakni berinisial TM dan Ms, terhadap korban Muliadi alias Bray, namun hingga saat ini para pelaku belum juga ada yang diamankan oleh Polsek Medan Sunggal.
Laporan korban tertuang dalam Laporan Polisi nomor : STTLP/ B / 276 / VII / 2022 / SPKT / Polsek Sunggal. Korban juga sudah melaksanakan Visum Et Repertum (VER), serta menghadirkan saksi saksi.
Terkait belum diamankannya pelaku, korban mengaku kecewa karena hingga saat ini masih melihat pelaku berkeliaran.
"Sudah lebih sebulan buat laporan resmi, dan diarahkan polisi untuk visum, serta menghadirkan saksi saksi, namun sepertinya belum ada tindak lanjut, para pelaku masih bebas berkeliaran", ungkap korban kepada wartawan, Senin (8/8/2022).
Sebelumnya diceritakan korban, peristiwa naas yang dialaminya, ketika pada Rabu (5/7/2022), korban bersama teman-temannya datang berkunjung ke Kafe Tuak Laras yang menyediakan minuman keras seperti tuak dan miras lainnya. Pengunjung yang datang juga dihibur dengan live musik keyboard, sekaligus bisa bernyanyi dan berjoget ria.
Korban mengungkapkan, awalnya secara tiba-tiba didepan kafe ada keributan, karena ada salah satu pengunjung yang berjoget dengan memegang botol miras anggur merah.
"Saya lihat ada keributan didepan, dan saya langsung mendekat, terjadi pertengkaran mulut antara pemilik kafe dan pengunjung. Karena pengunjung tersebut joget sambil memegang botol minuman. Dan disitu saya mengatakan kepada pemilik kafe, "ngapailah ribut-ribut bang, kalau memang ada yang salah saya yang minta maaf", ucap korban mengulang perkataannya saat berada di kafe tersebut.
Diduga akibat perkataannya, pemilik kafe langsung mendekati korban, dan memukuli bagian kepala korban.
"Maksud saya melerai biar tidak terjadi keributan, dan saya katakan pada pemilik kafe, kalau memang ada yang salah saya yang minta maaf. Namun pemilik kafe bernama TM emosi dan langsung mendekati saya dan memukuli kepala saya. Selanjutnya pemilik kafe berinisial MS juga ikut memukuli saya. Tidak hanya itu saja, diduga pekerja kafe yang lainnya pun ikut memukuli saya, menarik baju dan menendang", ungkap korban.
Korban menambahkan, dari awal dirinya sudah kenal dengan pemilik kafe, karena korban juga sering datang ke kafe tersebut.
"Saya kenal sama pemiliknya, karena memang saya sering datang ke kafe itu bersama teman. Tapi saya tidak pernah mengkonsumsi minuman keras, saya hanya memesan minuman ringan, karena saya hanya hobby joget dan nyanyi saja", imbuhnya.
Akibat peristiwa yang dialaminya, kepala korban bengkak, baju robek, serta uang korban sebesar Rp.400 ribu hilang.
"Saya berharap polisi segera menindak lanjuti laporan saya, karena akibat dikeroyok saya mengalami bengkak bagian kepala, baju saya robek dan uang sebesar Rp.400 ribu raib", tandas korban.
Sementara itu Kapolsek Medan Sunggal, Kompol Chandra Yudha Perantara yang dikonfirmasi lewat WhatsApp sambungan selulernya, Selasa (9/8/2022) mengatakan akan mempertanyakan kasus tersebut dengan Kanit Reskrim.
"Saya tanyakan Kanit dulu bang, sudah sejauh mana penangannan nya, terimakasih bang info nya kita bantu warga kita", jawabnya singkat.
(red/san)