Headlines

FPPK Sumatera Utara : Jangan Cari Panggung Politik di Tengah Tragedi Tabrakan Mobil Angkot VS Kereta Api



(TO - Medan) - Tragedi tabrakan mobil Angkot trayek 123 dengan Kereta Api yang terjadi beberapa hari lalu di pintu perlintasan Kereta Api di jalan Sekip Medan, menewaskan 4 orang penumpang dan beberapa korban luka lainnya. Untuk sementara pelaku supir angkot sudah di amankan di Polrestabes Medan untuk di lakukan penyelidikan terhadap pelaku.


Menanggapi hal itu, Front Persatuan dan Persaudaraan Kebangsaan (FPPK) Sumatera Utara menyampaikan rasa berduka cita atas tragedi tersebut dan mendoakan para korban yang meninggal dunia dapat di terima di sisi Allah SWT Tuhan YME.


"Pertama kami mengucapkan turut berdukacita atas meninggalnya para korban tragedi tabrakan antara mobil angkot yang menerobos pintu perlintasan KA, semoga keluarga korban di berikan ketabahan atas musibah ini dan kepada para korban yang meninggal dunia semoga di terima di sisi Allah SWT Tuhan YME", ujar Ahmad Rizal yang akrab dipanggil Boy kepada media, Senin (6/12/2021) di Medan.


Ahmad Rizal menilai, Tragedi kecelakaan maut ini murni kasus kecelakaan akibat tidak mengindahkan peraturan atau rambu-rambu lalu lintas. Tindakan supir angkot yang ugal-ugalan sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain.


"Ini murni kecelakaan akibat human error di sebabkan supir angkot yang tidak disiplin dalam berkendaraan, ugal-ugalan yang akhirnya memakan korban jiwa, untuk itu kami meminta kepada Pemerintah Kota Medan terkhusus Dinas Perhubungan Kota Medan agar mengambil tindakan tegas bila perlu cabut izin trayeknya, karena pengelola trayek lalai dalam mengedukasi para supir angkot, dan Kepala Dinas Perhubungan Medan, intensifkan sosialisasi penerapan safety riding di kalangan para supir angkot", kata Presidium FPPK Sumatera Utara dengan tegas.


Jangan di Politisasi


Tragedi kecelakaan maut yang terjadi kemarin, tentunya mendapatkan perhatian dari masyarakat, tindakan cepat Kepolisan lalu lintas dan personel Polrestabes Medan yang sudah mengamankan supir maut di Kantor Polrestabes Medan untuk di tindak lanjuti hal mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Termasuk salah seorang tokoh Politik Sumatera Utara Suryani Paskah Naiborhu  yang memberikan pernyataan di harian Waspada terkait peristiwa tersebut yang mengaitkan kepada pihak PT KAI.


"Secara normatif pihak PT KAI dapat memberikan atensi bagi keluarga korban, sebagai bentuk tanggung jawab moral, namun pernyataan yang di sampaikan tokoh politik Sumatera Utara yang menuding PT KAI lalai dan sebagainya, itu adalah pernyataan bersifat subyektif, tanpa dasar dan alasan rasional, sebab menurut saksi mata dan rekaman video sangat jelas bahwa petugas jaga pos perlintasan sudah melaksanakan tugasnya sesuai SOP, palang sudah di turunkan, sirene juga di nyalakan, bahkan masyarakat pengguna jalan lainnya pun sudah berteriak agar supir angkot tidak menerobos pintu perlintasan", tambah Boy.


Lebih jauh di katakan Boy, bahwa pernyataan yang di kaitkan dengan PT KAI secara terbuka, seolah-olah memposisikan PT KAI lalai dan sebagainya, seharusnya tidak perlu.


"Yang pasti kecelakaan ini merupakan pelajaran yang berharga bagi para pemangku kebijakan untuk secara bersama melakukan evaluasi secara bersama, agar di kemudian hari tidak ada lagi peristiwa terulang seperti ini, dan kepada pihak Kepolisian lalulintas yang sudah bergerak cepat, dan Polrestabes Medan sudah memproses pelaku supir angkot akan memproses serta memberikan hukum seberat-beratnya sesuai UU dan kepada pihak Jasa Raharja agar secepatnya memberikan santunan kepada keluarga korban", tandas Boy di akhir wawancara.


(red)

Targetoperasi.com Copyright © 2017

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.