Headlines

Kini Aceh Memiliki Pusat Rehabilitasi Napza Khusus Wanita



(TO - NAD) - Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah l, ST yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Aceh, Nevi Ariyani SE, meresmikan Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza Khusus Wanita Rumoh Geunaseh Yayasan Aneuk Meutuah Nanggroe Aceh (Amanah), Senin (23/11/2020).


Pusat rehabilitasi Napza yang khusus menangani wanita dan baru pertama di Aceh itu berada di Gampong Peulanggahan, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh.

“Berdirinya pusat rehabilitasi penyalahgunaan napza khusus wanita pertama di Aceh ini patut diapresiasi dan patut mendapat dukungan semua pihak. Karena, selama ini belum ada pusat layanan rehabilitasi korban napza khusus wanita di Aceh", ungkap Nevi.

Ia pun menyebutkan kasus penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Napza) ibarat fenomena gunung es yang juga ikut merambah kaum wanita.

Sehingga dengan berdirinya pusat rehabilitasi korban penyalahgunaan napza khusus wanita pertama di provinsi paling ujung sumatera itu, merupakan kabar baik,

Ke depan lanjut Nevi, diharapkan Yayasan Amanah bisa bersinergi dengan Dinas PPPA Aceh dalam menanggani para korban penyalahgunaan napza khusus wanita dan bertujuan untuk menyelamatkan kaum wanita dari dampak buruk penyalahgunaan napza.

Sementara itu Ketua Pengurus Yayasan Amanah, Doni Tri Pujiarto, mengungkapkan lahirnya pusat rehabilitasi korban penyalahgunaan napza khusus wanita itu berawal dari diskusi ringan antara dirinya dengan Bripka M Kautsar, seorang anggota polisi yang bertugas di Pemberantasan BNNP Aceh.

“Dari rasa keprihatinan dan kepedulian Bripka Kautsar  yang ingin berbuat dan berkontribusi untuk Aceh, salah satunya membantu para korban napza agar direhab, sehingga tercetuslah pendirian Rumoh Geunaseh Amanah ini", ungkap Doni.

Menurutnya, tekat Bripka Kautsar itu, karena setiap harinya dia bergelut dengan sekelumit persoalan napza, tak terkecuali para pengguna dari kaum wanita.

Dari tekad keduanya mendirikan pusat rehabilitasi itu, selanjutnya rencana itu pun disepakati dengan Zulfikar yang ditunjuk sebagai pembina di Rumah Geunaseh Amanah.

"Nantinya para konselor di Rumoh Geunaseh Amanah ini juga akan dibimbing para wanita dari berbagai kalangan dan sukarelawan. Harapan kami mereka yang direhab di sini, akan kembali lagi ke kehidupan normal", terang Doni.

Rumoh Geunaseh itu sebutnya memiliki daya tampung 30 orang untuk rawat inap. Lalu 70 rawat jalan untuk rawat inap dan setiap orang akan mengikuti proses terapi dan rehabilitasi selama 6 bulan dengan tahapan dua minggu detoxifikasi, dua minggu orientasi dan empat bulan In Program dan 1 bulan re- integrasi.

Menurut Doni, Rumoh Geunaseh Yayasan Amanah itu nantinya akan merehabilitasi korban napza wanita yang tidak hanya menerima masyarakat Aceh, melainkan dari luar Aceh. Hal itu mengingat masih minimya rehabilitasi khusus wanita di Pulau Sumatera.

Pada acara peresmian itu hadir Ketua Dharma Wanita BNNP Aceh, Ny Alwaty Heru Pranoto, Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Usman SE, Plt Asisten II Setdako Banda Aceh, T Samsuar dan Direktur RSUZA, Dr dr Azharuddin serta tamu undangan lainnya dari Polda, Polresta dan Kodim 0101/BS, serta berbagai instansi lainnya.

Lalu, pada acara peresmian Rumoh Geunasah Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza Khusus Wanita Rumoh Geunaseh Yayasan Amanah itu puluhan anak yatim warga setempat pun ikut disantuni dan ikut makan siang bersama. 


(red)

Targetoperasi.com Copyright © 2017

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.