Headlines

Pemkab Siak Diminta Tanggap, Warga Lubuk Dalam Resah, Perusahaan PKS Diduga Buang Limbah ke Sungai


targetoperasi.com - Minggu (25/11/2018), warga yang berada di Kecamatan Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, saat ini mengaku resah akibat adanya aliran limbah yang diduga sengaja dibuang pihak Pabrik Kelapa Sawit (PKS) ke salah satu anak Sungai Puing yang berada di kecamatan Lubuk Dalam.

Limbah yang diduga dibuang ke anak sungai Puing tersebut jika dilihat dari bekasnya, terindikasi pembuangan limbah ini sudah lama terjadi,  dan sepertinya pihak perusahaan tidak memikirkan warga yang berada di sekitar perusahaan PKS tersebut.

"Bukan hanya sungai saja, limbah ini juga sudah mencemari tanah milik Masyarakat, Jika musim kemarau datang, maka limbah ini aromanya sangat busuk dan jika musim hujan saat sekarang ini maka Limbah ini akan tergenang Kemana-mana", ungkap salah seorang sumber, warga setempat yang minta namanya tidak  dipublikasikan.

Sumber menambahkan, limbah tersebut berasal dari salah satu PKS, Perusahaan yang selama ini ada di kecamatan Lubuk Dalam.

"Semua warga disini juga sudah tau nya bang, apa nama perusahaan tersebut", beber Sumber.

Akibat dampak dari Limbah tersebut warga meminta kepada Instansi terkait Pemerintah Kabupaten Siak untuk segera menggambil tindakan dan meyingkapi keberadaan Limbah tersebut.

"Jika di biarkan saja, tidak menutup kemungkinan dampak limbah tersebut berpotensi penyebaran penyakit. Selain itu, limbah tersebut juga meresap hingga  mencemari air yang berada di permukaan tanah, berakibat  merusak tanaman", keluh Sumber dan diamini beberapa warga lainnya.

Dari hasil investigasi dan temuan wartawan di lapangan, terpantau, ikan dan aneka biota sungai mati akibat dampak pencemaran Limbah tersebut. Hal ini sudah jelas  sangat merugikan warga yang menggantungkan hidup sehari- hari dari Nelayan.

"Jika ikan yang sehari - hari kami tangkap juga pada mati,  anak istri kami mau makan apa bang", ujar Warga. (Fendi)

Targetoperasi.com Copyright © 2017

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.