Ilustrasi
targetoperasi.com - Para pelaku kejahatan pembobol ATM umumnya kerap memanfaatkan kepanikan nasabah yang menghadapi masalah ketika kartu ATM nya tersangkut di mesin ATM.
Hal ini dikatakan Kasubdit III/Umum, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut (Poldasu) melalui Kanit I Kompol RA Sitinjak kepada wartawan, Kamis (13/09/2018).
Lebih jauh dijelaskannya, saat nasabah panik karena kartunya tertelan dalam mesin, biasanya pelaku akan berpura-pura untuk menjadi penolong. Modus itu dilakukan pelaku, untuk dapat memperoleh informasi kode pin ATM korban.
Seperti yang dilakukan oleh tersangka Dedy Agustriono (37) warga Jalan Karya Bakti I, Kelurahan Sarirejo/Jalan Marindal, Gang Baru, yang ditangkap saat beraksi di ATM Alfamidi Jalan Sisingamangaraja, Medan Amplas, pada Kamis (06/09/2018) lalu.
"Karenanya jika ada masalah pada mesin ATM agar melaporkan kepada security atau petugas dilokasi. Jangan malah bertanya kepada masyarakat yang ada disekeliling, karena bisa jadi merupakan bagian dari sindikat pembobol ATM", ujar Kompol RA Sitinjak.
Untuk kasus Dedy, terangnya, dari hasil interogasi yang dilakukan penyidik, tersangka telah 10 kali beraksi membobol ATM nasabah dengan menggunakan sebatang lidi.
"Dari aksinya, ia paling banyak memperoleh uang sebesar Rp 2,5 juta sejak setahun terakhir. Pelaku belajar dari tutorial youtube dan televisi. Sebelumnya ia juga pernah ditahan di Polsek Sunggal dengan kasus yang sama", terangnya.
Kompol RA Sitinjak mengaku, untuk mengembangkan kasus yang dilakukan Dedy, pihaknya juga sudah melakukan penyuratan terhadap manajemen BRI. Hal ini dilakukan, karena saat ditangkap, dari tangan Dedy juga ditemukan 10 unit kartu ATM BRI.
"Senin depan rencana kita akan minta keterangan terhadap pihak Bank", ungkapnya.
Kendati begitu, RA Sitinjak menambahkan, masyarakat juga perlu berhati-hati terhadap modus pelaku pembobol ATM lainnya yang menempelkan nomor telpon dengan berpura-pura sebagai operator Bank. Sebab biasanya, pelaku pembobolnya juga memanfaatkan kepanikan nasabah yang kartunya tersangkut agar menelpon nomor tersebut untuk memperoleh kode pin ATM nya.
"Kasusnya dulu juga pernah ditemukan di Tebing Tinggi. Biasanya pelaku menggunakan nomor telpon flexy yang memiliki kode 061 atau 021", tandasnya. (red)
Iklan
Hubungi Kami
Terpopuler
-
target operasi.com - PT Metro Global Service beralamat di Jalan Sei Sirah No.4/32, Medan, yang bergerak dalam bidang Telekomukasi, Diduga...
-
(TO - Laguboti) - Terbitnya SK Pengangkatan Pimpinan Baru di Panti Karya Ephata HKBP Desa Sintong Marnipi kec. Laguboti, Kab. Toba, Sumater...
-
(TO - Medan) - Hendra DS terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Besar Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIKP) Me...
-
(TO - Medan) - Sabtu (26/9/2020), Personil Polsek Medan Baru melakukan pemasangan Baliho Maklumat Kepala Kepolisian Republik Indonesia tenta...
-
target operasi.com - Warga Jalan Emas tepatnya di samping Yanglim Plaza, Kelurahan Rame Dua, Kecamatan Medan Area Mendadak heboh. Pasaln...
-
targetoperasi.com - Kejadian tragis terjadi di SPBU 14.250.160 yang berada di Desa Pagar Merbau III , Kecamatan Lubuk Pakam. Risnawati b...
-
(TO - Sukabumi) - Upacara penutupan pendidikan, pelantikan dan pengambilan Sumpah Perwira bagi lulusan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Angk...
-
targetoperasi.com - Resahkan masyarakat dan ganggu aktivitas pedagang di sekitaran Kampus, Polsek Medan Kota amankan enam orang mahasiswa...
-
target operasi.com - Kegiatan pelaksanaan acara Syukuran dalam rangka HUT ke 68 Kavaleri TNI AD yang dipimpin oleh Staf Ahli Pangdam I/B...
-
DR.Anang Iskandar, SIK, SH, MH Dosen Tri Sakti / Ka. BNN 2012-2015 / Kabareskrim 2015-2016 target operasi.com - UU No. 35 Tahun 2009 ...