(TO - Deli Serdang) – Seorang pria di Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang bernama Haris (43), memukul ibu kandungnya sendiri Suparti (75), dengan cangkul hingga tewas. Akibat perbuatannya Haris pun ditangkap Kepolisian Polresta Deli Serdang. Selasa (16/6/2020) malam.
Terkait hal tersebut Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang Kompol Muhammad Firdaus, SIK, MH pada Rabu (17/6/2020) mengatakan, akibat perbuatannya pelaku dijerat Pasal 338 KUHPidana.
Dijelaskannya, peristiwa pembunuhan ibu kandung tersebut terjadi di Desa Bangun Rejo, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa (16/6) malam. Haris nekat melakukan pembunuhan sadis itu karena sakit hati dimarahi ibunya.
“Setelah pelaku sampai di rumah dari sawah dan merasa capek. Korban Suparti memarahi pelaku Haris dengan nada tinggi. Pelaku Haris tidak terima dimarahi korban Suparti dan akhirnya mengambil cangkul, selanjutnya memukul kepala dan bagian dahi di atas mata serta belakang telinga sebelah kanan ibu kandungnya", jelas Kompol Firdaus.
Firdaus menambahkan, usai membunuh korban pelaku membiarkan begitu saja mayat korban, hingga akhirnya ditemukan oleh Warso (79) yang merupakan suami korban, di dapur dalam keadaan bersimbah darah.
Saat itu, lanjut Firdaus, sepulang dari Sholat Maghrib dan Isya di mesjid Al Badar di dusun II Desa Bangun Rejo, Saksi Warso kembali ke rumah pada pukul 20.35 wib setelah sebelumnya berkunjung kerumah keponakan tak jauh dari masjid. Sesampainya di rumah Warso mendapati rumah dalam keadaan terkunci namun pintu dibukakan oleh terduga pelaku Haris. Warso kemudian mencari korban di kamar namun tidak ada, mencari ke kamar mandi namun tidak ada kemudian warso memeriksa dapur rumah yang dalam posisi gelap menggunakan senter mancis (korek api), dan menemukan korban dalam keadaan telentang dan bersimbah darah.
Pihak Polsek Tanjung Morawa Polresta Deli Serdang yang mendapat laporan kemudian mendatangi TKP dan langsung mengamankan Haris.
“Pelaku mengakui perbuatannya membunuh ibunya menggunakan cangkul, motip sementara pelaku merasa kesal karena dimarahi korban", tandas Kompol Muhammad Firdaus, SIK, MH.
(red)
