Headlines

Ketum PPP Angkat Bicara, Terkait Rekaman Menteri BUMN dan Dirut PLN


targetoperasi.com - Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) Romahurmuzly menilai bocornya rekamam pembicaraan antara Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Direktur Utama PLN Sofyan Basir memiliki tujuan politis.

Pasti pembocoran itu sudah termasuk politis, kalau bukan politis tentu tidak akan dibocorkan, ungkap ketua PPP yang biasa disapa Romy Dikomplek perlamen, Senayan Jakarta.

Terlepas adanya dugaan Dibocorkan nya atau unsur ketidak sengajaan, lanjut Romy, Sebaiknya Rini Mengungkapkan maksud dari pembicaraan tersebut ke publik saja.

Jika memang rekaman yang bererdar tidak utuh, maka Rini seharusnya mengungkap rekaman utuh sekaligus memberikan penjelasan terkait maksud dari pembicaraan itu. Harus segera Ditanggapi tanpa harus menungu perintah Presiden Joko Widodo.

"Jadi kalau menurut saya, Rini harus segera mengungkap percakapan tersebut seterang- terangnya kepada publik, apa urgensi percakapan itu sebenarnya sehinga masyarakat tidak menjadi spekulasi", ujar ketum partai PPP tersebut.

Lebih baik berterus terang daripada diterus terangkan oleh orang lain dengan kondisi yang tidak sebagaimana harusnya.

Sebelumnya Kementrian BUMN meyebut Rekaman percakapan Rini Soemarno dengan Sofiyan Basri yang heboh dan beredar di masyarakat, sengaja diedit sedemikian rupa dengan tujuan memberikan imfromasi yang salah dan meyesatkan.

Kementrian BUMN menegaskan bahwa percakapan tersebut bukan membahas tentang bagi-bagi saham sebagaimana yang coba Digambarkan dalam penggalan rekaman suara tersebut, kata seketaris kementrian BUMN Imam Apriyanto Putro.

Imam mengatakan dalam diskusi tersebut Baik Rini Dan Sopiyan melakukan diskusi mengenai rencana Inventasi proyek peyediaan energi yang melibatkan PLN dan Pertamina percakapan tersebut terjadi satu tahun yang lalu, jelas Imam.

Menurut dia dalam kasus tersebut baik Rini maupun Sopiyan memiliki tujuan yang sama, yaitu memastikan bahwa investasi tererbut memberikan manfaat terutama bagi PLN bukan untuk membenahi PLN.

Imam meyatakan dalam percakapan tersebut. Justru Rini menegaskan hal yang utama ialah BUMN dapat berperan maxsimal dalam proyek yang dikerjakan. Dengan begitu, BUMN dapat mandiri dalam mengerjakan proyek dengan pengusaha teknologi dan keahlian, tutur Imam.

Proyek peyedian energi ini pada akhirnya tidak terealisasi, karena memang belum diyakini dapat memberikan keuntungan optimal, baik untuk Pertamina maupun PLN. (int/fendi)

Targetoperasi.com Copyright © 2017

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.