targetoperasi.com - Aneh tapi nyata, inilah yang terjadi di sekolah SMK Negeri 1 Tommo, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mahmuju, Provinsi Sulawesi Barat. Pasalnya salah seorang Siswi disekolah tersebut bernama Erlin Lili Ashari, yang menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), namun mulai dari Kelas 1 hingga saat ini duduk di Kelas II belum ada sedikit pun menerima bantuan dari Kartu Indonesia Pintar tersebut, padahal notabene nya bantuan tersebut sudah menjadi hak para murid penerima KIP.
Menanggapi hal itu, Abdul Hidayat salah seorang anggota LPI Tipikor RI, mengaku berang dan angkat bicara.
"Terkait masalah ini kami meminta kepada wakil rakyat, dalam hal ini komisi X DPR RI untuk mengambil suatu tindakan pengawasan terhadap bergulirnya progam KIP tersebut, karena itu adalah salah satu progam pemerintah Pak Jokowi", tegas Abdul Hidayat, Jumat (30/3/2018).
Lebih lanjut dikatakannya, sektor pendidikan Khususnya di Kabupaten Mahmuji masih banyak anak-anak yang sangat butuh bantuan KIP tersebut, karena memang orang tuanya yang hanya berpenghasilan minim.
Disatu sisi, lanjut Abdul, dari hasil investigasi LPI Tipikor RI, masih ada menemukan buruknya dunia pendidikan yang ada di Kecamatan Mahmuju, Propinsi Sulawesi Barat, diantaranya, Gedung sekolah yang tidak layak, Siswa-i yang dipunguti biaya oleh kepala sekolah, dan dana bantuan Kartu Indonesia Pintar yang notabenenya sebagai hak para murid namun penyalurannya masih tak jelas, padahal Negara sudah menyisihkan 20% dari APBN guna peningkatan anggaran pendidikan.
"Terkait temuan ini, kami meminta aparat penegak hukum segera melakukan tindakan, kami menduga kuat terjadi penyelewengan anggaran pendidikan yang memang seharusnya menjadi hak para murid yang kurang mampu", ungkap Abdul Hidayat. (Fendi)
